Bismillahirrahmanirrahim
Menyoal
tentang adanya anggapan di sebagian saudara muslim kita, bahwa Nabi Isa
belumlah wafat, melainkan diangkat oleh Allah dalam keadaan berjasad
(bernyawa, ruh masih mendiami jasad), kemudian Nabi Isa akan diturunkan ke bumi
untuk memerangi dajjal. Konsep pemikiran seperti ini sangat
mirip dengan keyakinan umat kristiani dan yahudi pada teologi mereka tentang
kepercayaan Mesiah, ataupun Adventisme, di mana Sang Juru Selamat akan menumpas
semua roh jahat, juga semua mahluk akan mengikuti keyakinan mereka.
A.
Anggapan Nabi Isa Telah Wafat dan Akan Bangkit Sebelum Hari
Kiamat
Kita mulai
saja dengan memperhatikan terjemahan dari surat maryam ayat ke 33, yaitu:
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa),
pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali. (QS.
Maryam: 33)
Secara seksama, dalam arti surat maryam ayat 33 disebutkan bilangan nominal yang sama, yaitu hanya satu kali. Nabi Isa mengalami satu kali kelahiran, satu kali kematian dan satu kali
kebangkitan. Seperti kita ketahui bahwa setiap manusia memang akan
dibangkitkan kembali pada saat terjadinya hari kiamat.
Lantas,
ketika sebagian saudara kita beranggapan Nabi Isa akan bangkit
sebelum hari kiamat, maka ayat tersebut harusnya memliki arti yang lain, Nabi Isa akan mengalami dua kali mati, dan dua kali bangkit. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak terjemahan surat maryam pada ayat ke 15,
yaitu:
Kesejahteraan atas dirinya (Yahya) pada hari ia
dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia berbangkit hidup
kembali. (QS. Maryam:15)
Ya. Surat Maryam ayat ke 15 memiliki redaksi kalimat yang sama dengan ayat 33. Pembedanya adalah pada ayat 33 subjeknya Nabi Isa
(Diterangkan pada ayat selanjutnya, ayat 34), sedangkan pada ayat ke 15 yang jadi subjek adalah Nabi Yahya (Diterangkan pada ayat sebelumnya, ayat 12).
Tentu
jika ada anggapan Nabi Isa akan berbangkit pada hari sebelum kiamat yang
bersandar pada Surat Maryam ayat 33, maka anggapan tersebut harus
konsekuen dengan ayat ke 15 pula, bahwa Nabi Yahya pun akan berbangkit pada
hari sebelum kiamat, bukan pada hari kiamat bersama seluruh umat manusia. Tentu
tidaklah demikian.